Dampak Erupsi, Puncak Gunung Kerinci Retak

Dinding kawah gunung Kerinci. Foto: Oga/Jambiseru.com
Dinding kawah gunung Kerinci. Foto: Oga/Jambiseru.com

“Ini sudah pernah kita coba mau alihkan jalur dari shelter III. tapi tak bisa, saya sudah coba di beberapa gunung, hanya gunung Kerinci yang tidak bisa, ” ujar Dudung sapaan akrab dari Maryono.

Saat ini, meskipun Gunung Kerinci tidak lagi erupsi, jalur pendakian ke gunung tertinggi di Sumatera ini ditutup menjelang Tahun Baru 2023. Tebalnya abu dan belerang sisa erupsi di bagian puncak sangat berbahaya bagi pendaki.

Bacaan Lainnya

Penutupan jalur pendakian ini diputuskan berdasarkan koordinasi tiga lembaga, yakni Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kerinci.

Dudung mengatakan bahwa kebijakan penutupan ditetapkan setelah tim melakukan survei ke puncak gunung. Diketahui, pada ketinggian 3.000 mdpl masih banyak abu dan belerang sisa erupsi.

“Pada ketinggian 3.000 mdpl sampai puncak belum bisa didirikan tenda karena abu bekas erupsi masih tebal,” jelasnya.

Pos terkait